Disebuah musholla, seperti biasanya, aku sengaja duduk dipojok yang dekat dengan pengeras suara. Kulihat si ustadz gaul memperhatikan kehadiranku . Dan memberi kode agar aku mendekat disampingnya.
Aku hanya mengangguk dan dengan bahasa kode ku lambaikan tangan bertanda aku hanya ingin duduk ditempat yang agak jauh darinya. Diapun tersenyum .
Acara pengajian pun dimulai , dan si ustadz keren nan gaul itupun berkata kata dengan bahasa yang ditekan tekan ..
” Biarlah orang lain mencaci kita, menghina sehina hina nya atas kita, tak perlu dibalas dengan pantun yang sama.”suaranya agak parau
Karena , biasanya jika orang orang yang gemar mencaci adalah para anak anak kemarin sore yang baru paham tentang berbahasa dari tiruan download yang ia tiru”ujarnya sambil mata agak berkaca kaca
Cacian bagi orang orang yang baru pintar berbahasa adalah intisari yang ia rekam dari orang tua down load .
Maafkan saja lah!! Ngunu yo ngunu tapi mbok ojo ngunu..”Si ustadz menundukkan kepala .
Taburkan kasih sayang pada mereka , carikan jalan pintu keluar yang ia terima . Bukan malah kau pojokkan dengan bahasa yang sama. Apakah itu kah ajaran kanjeng Nabi?”tanya sang ustadz. Jama’ah terdiam .
Kalau berbalas pantun bukan ajaran nabi , apakah itu ajaran sunan kali jogo?”jamaah masih tetap diam.
Apakah itu juga ajaran romo yai kita?”jamaah tetap membisu.
Kalau cacian dibalas dengan cacian bukan ajaran nabi , bukan ajaran kanjeng sunan, bukan ajaran romo yao, maka ijinkan saya menegaskan:
“Rangkul mereka , beri air suci zam zam pencerahan .Kalau sudah kondisi terpaksa, lakukan mandi basah atas ilmu bathin .
Tunjukkan jalan yang lurus, jalan yang memberi kecerahan , bukan jalan yang menyesatkan .
Obati mereka dengan obat yang mujarab . Ramuan gus miek mungkin bisa dilakukan , atau racikan ra kholil mungkin amat tepat . Atau gus NURU tawang alun mungkin dahsyat . Dan atau gemblengan para kiai kita yang lain yang tak bisa saya sebutkan .
Ya !!Generasi down load lagi sakit. Obati, dan sayangi mereka” jlentreh pak ustadz dengan suara yang menderu.
Demikian kata pak ustadz barusan .Anda dan saya boleh tak setuju , namun setidaknya perlu lah kiranya , kita semua intropeksi .
Sederhana yang ustadz sampaikan, namun perembesan nilai nilai kemanusiaan saya kira, memasuki bilik sunyi para jama’ah.
Demikianlah kira kira
Oleh :Musthofa Zuhri